Saturday, February 1, 2014
FAUNA-FAUNA
UNDUR-UNDUR, SI TUKANG MUNDUR
Oleh Endang Firdaus
Kalau kamu datang ke rumah-rumah di pedesaan yang lantainya tidak disemen, kamu akan menemukan lubang-lubang kecil yang permukaannya ditutupi debu. Bila debu kamu tiup, kamu akan menemukan seekor binatang kecil di dasar lubang.
Binatang itu adalah undur-undur. Nama Latinnya myrmelion frontalis. Tanah pasir, tanah berdebu, atau tanah beranjangan yang kering-kerontang, seperti lantai tak bersemen di rumah-rumah pedesaan, adalah tempatnya hidup.
Undur-undur selalu bergerak mundur. Namun, tak selamanya ia berbuat begitu. Ia bergerak mundur hanya pada saat menggali lubang atau menarik mangsa. Di luar lubang ia akan bergerak maju. Ia tahu tak ada gunanya mundur-mundur di tempat yang tidak seharusnya.
Undur-undur membuat lubang untuk menjebak mangsa. Besarnya kira-kira 5 cm. Dalamnya kira-kira 2 cm.
Bila lubang telah selesai dibuatnya, undur-undur akan diam membenamkan diri dalam pasir di dasar lubang untuk menunggu mangsa. Mangsanya berupa semut, kutu, dan thrips (serangga kecil penghisap daun). Undur-undur akan menunggu mangsanya dengan sangat sabar. Ia dapat tahan tanpa makan dan minum hingga berhari-hari.
Bila ada semut terperosok dalam lubang, dengan cepat undur-undur bertindak. Semut itu ditariknya. Akan terjadi tarik-menarik. Semut berusaha keluar dari lubang dan undur-undur berusaha menariknya ke dasar lubang. Undur-undur terus mundur menarik semut itu. Setelah semut itu tak berdaya, ia dengan buas menghisap cairan tubuh binatang itu.
Di dunia ada kurang lebih 4000 jenis undur-undur. Hampir seluruh hidupnya berada dalam bentuk larva. Baru setelah mendekati akhir-akhir hidupnya ia berubah menjadi pupa (kepompong), lalu menjadi inago (serangga dewasa) yang bentuknya mirip sekali capung.
Bedanya: Capung dimasukkan ke dalam ordo archiptera karena sayapnya sederhana. Serangga undur-undur dimasukkan ke dalam ordo neuroptera karena sayapnya berurat seperti gambar jaringan urat saraf. Antenanya pun tidak lurus seperti antena capung, tetapi bengkok di bagian ujungnya.
Seperti ketika sebagai larva, serangga undur-undur pun buas. Ia melakukan perburuan pada malam hari. Siang hari ia tidur-tiduran di bawah naungan dedaunan yang teduh.
Dari ribuan jenis undur-undur, tak satu pun yang mengganggu kehidupan manusia. Bahkan ada beberapa jenis undur-undur yang digunakan manusia untuk memberantas hama serangga pertanian.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment