Thursday, August 28, 2014

Dongeng dari Nanggro Aceh Darussalam

http://endangfirdaus.readthisstory.net/id-382702-1448


KISAH TERJADINYA PULAU DUA

Oleh Endang Firdaus

Dulu kala, di Gunung Batu Selayan, Aceh Selatan, tinggal seorang gadis kecil. Ia dibesarkan oleh dua ekor naga. Ia tidak pernah tahu orang tuanya. Ia hanya tahu kedua naga itu sebagai pengasuh dan temannya.
Suatu hari, ketika kedua naga sedang pergi mencari makan, sebuah kapal dagang melintas di laut. Dengan teropongnya, Nakhoda melihat ke arah Gunung Batu Selayan. Seketika ia terkejut melihat seorang gadis kecil tengah duduk sendiri di atas sebuah batu di puncak gunung itu.
“Cepat kalian ambil anak itu dan bawa ke sini!” Nakhoda memerintahkan anak buahnya.
Gadis kecil itu pun dibawa ke kapal. Kapal lalu melaju meneruskan perjalanan. Tak lama kedua naga kembali. Mereka tidak menemukan si Gadis Kecil. Segera mereka mencarinya ke segala penjuru, namun gadis kecil itu tak juga mereka temukan. Si Naga betina menangis meraung-raung karena sangat kehilangan anak itu. Ia lalu melihat sebuah kapal. Mengira kapal itu telah membawa si Gadis Kecil, ia bangkit dan cepat mengejar kapal itu. Ia menjerit-jerit dengan sangat keras. Suaranya terdengar ke tempat yang jauh. Tuanku Lhok Tapaktuan, seorang yang sakti, mendengar suara itu. Ia lalu mencari tahu ada apa. Matanya mengarah ke laut. Dilihatnya seekor naga tengah mengejar sebuah kapal.
Tuanku Lhok Tapaktuan mengambil tongkatnya, lalu melesat ke arah naga itu. Ketika dekat, cepat ia menusukkan tongkatnya pada naga itu. Naga itu mati. Darahnya membanjiri laut.
Si Naga Jantan yang melihat itu sangat ketakutan. Ia pun kabur meninggalkan pulau. Gerakannya yang cepat, membuat pulau itu terbelah dua. Orang menamakan pulau itu Pulau Dua. Tuanku Lhok Tapaktuan lalu kembali ke tempatnya. Tempat itu dikenal dengan nama Tuan.

Saturday, August 23, 2014

Dongeng dari India

Harta Tahta Raisa Case: Case Harta Tahta Raisa design by BLEKI WEAR. If you a fan of raisa, this phone case is a must for you, case for iPhone 4/4s. But don't worry this case is also available for iPhone 5/5s/5c and for samsung galaxy note 2, 3, samsung galaxy s3 and s4.
Find this cool stuff here: http://zocko.it/LDMrL

MURAI SI BURUNG PENYANYI

Oleh Endang Firdaus

Suatu kali, Dewa Wisnu menitis ke tubuh Krisna, seorang raja di India. Krisna amat gemar pergi ke hutan. Di sana ia akan meniup serulingnya. Suara merdu memenuhi hutan itu. Seluruh satwa akan berdiam diri untuk menikmatinya. Krisna menjadi sahabat binatang-binatang itu.
Suatu hari, seusai bermain seruling, Krisna berbaring di bawah sebuah pohon rindang. Angin yang lembut membuatnya mengantuk. Ia pun tertidur. Seorang pemuda berpakaian penuh robek mengendap-endap mendekatinya. Pemuda itu lalu mengambil seruling Krisna, lalu cepat pergi.
Setelah berada di tempat jauh, pemuda itu meniup seruling. Ia mencoba memainkan lagu yang biasa dimainkan Krisna. Namun, pemuda itu tak dapat melakukan. Ia pun terus berusaha, tetapi tetap saja tidak berhasil. Suara yang keluar dari seruling itu tak beraturan, patah-patah, dan sangat tidak enak didengar. Suara itu amatlah sumbang.
Krisna terbangun oleh suara yang tidak mengenakkan itu. Cepat ia mencari serulingnya. Ia tak menemukan. Lalu ia segera sadar jika suara sumbang yang didengarnya berasal dari serulingnya. Krisna cepat bangkit. Didatanginya asal suara. Ia menemukan si Pemuda yang tengah meniup serulingnya. Didekatinya.
“Anak muda, berani sekali kau mencuri serulingku!” hardik Krisna sangat marah sekali.
Si Pemuda terkejut. Penuh ketakutan ia berlutut di kaki Krisna. Ia memohon maaf. Katanya menghiba, “Maafkanlah saya. Saya tidak bermaksud mencuri seruling Tuan. Saya hanya ingin mencoba memainkannya saja. Saya ingin bisa bermain seruling sebagus Tuan.”
Krisna merasa iba. Ia tahu pemuda itu jujur. Tetapi ia tak bisa memaafkannya yang telah mengambil serulingnya tanpa seiizinnya. Itu mencuri namanya. Krisna memutuskan akan menghukumnya. Ia lalu menyentuh tubuh pemuda itu.
Plop!
Pemuda itu berubah menjadi seekor burung berbulu biru. Burung itu dapat mengeluarkan suara merdu, mirip suara permainan seruling Krisna. Burung itu lalu dikenal sebagai burung murai, si Burung Penyanyi dari Malabar.

Harta Tahta Raisa Case: Case Harta Tahta Raisa design by BLEKI WEAR. If you a fan of raisa, this phone case is a must for you, case for iPhone 4/4s. But don't worry this case is also available for iPhone 5/5s/5c and for samsung galaxy note 2, 3, samsung galaxy s3 and s4.
Find this cool stuff here: http://zocko.it/LDMrL

Monday, August 11, 2014

Dongeng dari Cina

Snowsicle Glossy Lipstick: Lime Crime Snowsicle is a magical unicorn inspired clear gloss packed with rainbow. Glossy Lipstick aka Carousel Gloss, is intense liquid lip color loaded with pigment and sparkle.
Find this cool stuff here: http://zocko.it/LCmb5

FU SEN MENDAPAT PELAJARAN

Oleh Endang Firdaus

Fu Sen menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Kamarnya terang benderang bak siang. Di lantai, buku-buku berserakan. Fu Sen memperhatikan kesal buku-buku itu.
Fu Sen bangun. Ia lalu berjalan hilir-mudik di kamarnya. Tangan kiri dimasukkan ke kantung celana. Tangan kanan menarik-narik rambut. Fu Sen seperti tengah putus asa. Lalu, penuh marah, disepaknya buku-buku.
“Aku tak mau belajar lagi! Aku tak mau lagi membaca buku!” Fu Sen memaki dalam hati. “Akan kubakar semua buku besok!”
Fu Sen mematikan lampu. Ia lalu keluar kamar. Dibantingnya pintu keras-keras. Fu Sen melangkah ke halaman, lalu pergi ke jalan. Sementara mulutnya mengomel tidak menentu. Saat itu dini hari. Suasana begitu senyap. Tak ada orang lalu-lalang. Fu Sen melihat satu benda hitam di bawah tiang lampu jalan.
Fu Sen menghampiri. Langkahnya cepat. Fu Sen menemukan seorang perempuan tua berpakaian penuh sobek di sana-sini. Perempuan tua itu tengah menggaruk-garukkan tangannya di atas sebuah batu. Fu Sen merasa heran. Tanyanya, “Nek, apa yang sedang Nenek lakukan di malam sunyi begini di sini?”
Tanpa menoleh dan terus melakukan pekerjaannya, perempuan tua itu menjawab, “Aku sedang mengasah paku agar menjadi jarum untuk menjahit pakaianku yang sobek-sobek ini.”
Fu Sen mengernyitkan dahi. “Membuat jarum dari paku?” gumamnya. Tiba-tiba ia merasa malu pada dirinya sendiri. Perempuan tua itu begitu gigih untuk menjadikan sebuah paku menjadi jarum untuk menjahit pakaiannya yang sobek-sobek. Ia melakukannya tanpa keluh-kesah. Sementara ia?
Fu Sen cepat pulang. Ia masuk ke kamarnya. Dinyalakannya lampu. Dipungutnya semua buku dan meletakkannya di meja. Ia lalu mulai membaca penuh tekun. Fu Sen yang hampir putus asa akhirnya menjadi seorang profesor yang sangat termashur di Negeri Cina.